Skip to main content

Back to Fiction: What I'm Reading This Summer

     Some people when they go about their activities as usual in the summer, usually a group of parents and children enjoy their daily lives by playing but not for teenagers. Some of which are spent reading a fictional book about the most beautiful memories from someone.


This book contains some prose and poetry combined with spices of romance, So that readers who enjoy it and can feel the Author to keep telling us how we live, How we must accept sincerely when someone does not want to be with him anymore.

“The loneliness of waiting that preservers faith is far more noble than pairing but full of unkindness.”


One of the messages written by the Author on the cover of his book

Actually in this book has an interesting section for readers who contain a piece about a mate come at the right time, Where he tells how long he waited for someone and fix himself only for someone. But he still prayed to God to give his love to someone who was right. And he is very proud when someone he admires can control his desire to look the same as other people. After all, that's just the first part that I read in this book. For some other contents of the book, it should not be told more deeply because the law of plagiarizing someone's book will more or less be imprisoned by legal entities also applies in some countries that have the rules in part. Then for a quote from this book to make someone think to do an action would be better if they think first so as not to regret later on. And the collection of prose and poetry in this book are some parts that I like in them like the poem below :

KEDAMAIAN YANG SEJATI

Setiap orang sudah mempunyai tugasnya masng-masing
Perihal untuk menetahui tugas apa kita sebenarnya
adalah cerita panjang untuk apa kita di sini

Akar terpikir memisah kerumitan dengan kemudahan
Dalamnya jeritan tak ada yang tahu sebab kelopak mata tertutup
Berpuas peran dengan kedamaian kepalsuan

Hatiku telah damai namun mengapa kamu ingin merenggut kedamaianku?
Hinggap di tepi asa menggali kebenaran atas kedamaian sejati
Menutup mega yang berarak mengelilingi lingkaran yang terasa datar
Bukan untuk merenggut kedamaianmu
tapi untuk menggantikan kedamaian palsu dengan kedamaian sejati

From the writter : Panji Ramdana (The most beautiful book of determination)
This book is one of the recommendations from me who has read this book.

THE ENDING OF THIS BOOK

“Kelak di kemudian hari nanti, pada waktu dan cara yang telah ditetapkan-Nya datang. Sebab kita harus yakin, itu semua adalah skenario terbaik untuk kita. Sebuah kado terindah, yang dinamai dengan..... Ketetapan terindah. -Panji Ramdana (@panjiramdanaofficial On his Instagram)”
There is no point a promise without proof, but if the evidence turns out to exist even without making a promise first, isn't that great? He who is loyal to the wait, feet and hands that will never recede patience. Always waiting and taking every chance card that comes along.

Comments

Popular posts from this blog

BAD GUY

Hari kedua aku melakukan aktivitas di luar ruangan dan itu membuatku sedikit pusing karena aku bertemu dengan orang banyak di hari kedua ini. Aku selalu belajar bagaimana berinteraksi dengan yang lain, tahu sendiri ketika orang lain melihatku yang pasti mereka sedikit aneh. Mengapa? karena mereka pikir aku ini mengalami gangguan pada jiwaku padahal menurutku tidak sama sekali mengalami itu semua. Banyak yang mencemoohku hingga keluargaku bilang kalau orang di sekitarnya bilang "Kok tidak di bawa ke rumah sakit jiwa sih? Emang tidak malu punya anak dengan gangguan jiwa gitu"  tapi mau gimana lagi yang nama manusia tidak ada yang tahu isi otak dan hatinnya kaya apa. Selang beberapa hari ketika aku keluar dari rumah untuk sekedar menyapa atau berinteraksi dengan orang lain, aku bertemu dengan seorang nenek yang duduk termenung dengan membawa sebuah tas jinjing. Aku pun tidak tahu apa yang nenek itu bawa dan entah kemana nenek itu pergi tapi setelah aku mendekatinya untuk bert

Ketika rindu terbelenggu

Aku hanya sebagian rindu yang tak pernah kau ucapkan. Ketika matahari mulai bersinar, kau masih tetap sama merindukannya. Merindukan kehadiran yang tak di harapkan, kehadiran yang selalu engkau tunggu tanpa mengenal waktu. Aku sadar betapa bodohnya diriku yang selalu menunggu tanpa mengenal lelah, Aku memang bodoh berapa banyak waktu yang terbuang sia-sia untuk mengharapkan seberapa lelahnya diriku untuk berhenti mencemaskan dirimu di sana. Dan aku berdoa kepada Tuhan untuk semua, semuanya yang pernah hadir dalam hidupku. Ya memang, ini akan sia-sia tanpa ada usaha. Sia-sia ketika kamu melakukan segala sesuatu untuk orang terkasihmu, Sia-sia ketika kamu merasakan betapa berdegupnya debaran di hatimu ketika kamu berada di sisi orang yang kamu sayang tanpa ada imbalan yang baik. Apa aku terlalu bodoh jika aku mengharapkan imbalan darinya ? Apa aku bodoh jika rasa rinduku terbalaskan suatu saat nanti meskipun ia tidak tahu aku disini merindukan yang teramat sangat rindu ? Bolehkah

PANDANGAN MALAM HARI

Malam ini cahaya semakin redup bahkan bintang pun bersinar dengan terang Matahari yang tadinya bersinar dengan nyata seakan menghilang tergantinya oleh sang bintang Tak pernah menyangka tiba-tiba mengapa menyukai keadaan langit saat malam hari, sebab menurut sebagian orang malam hari waktu di mana hari ini menjadi indah karena bintang bermunculan dimana-mana. Coba bayangkan ketika kalian sedang duduk di taman dengan sebuah secangkir kopi hangat atau minuman hangat lainnya sambil memandang langit di malam hari, apakah perasaan akan berubah menjadi hangat ketika memandang langit malam? Kalau tidak merasakan itu berarti keadaan suasana hati sedang kacau. Coba lah untuk menatap langit malam dengan perasaan bahagia, mungkin akan terasa lebih hangat karena malam hari akan menggantikan hari esok yang baru. Hari di mana berubah menjadi baik atau buruk, hari di mana sikap seseorang akan berubah menjadi baik atau jahat, hari di mana seseorang akan berteman baik dengan takdir yang sudah d