Aku bagaikan setetes air hujan yang hanya di butuhkan ketika segumpalan awan sudah tidak kuat untuk membendung segumpalan air di sana.
Aku bagaikan setetes air hujan yang hanya sebagaian di nikmati oleh beberapa orang yang menyukainya.
Aku bagaikan setetes air hujan yang hanya menyirami bumi ketika ia membutuhkan untuk mendinginkan suhu.
Aku bagaikan setetes air hujan yang selalu di benci beberapa orang yang tidak menyukaiku ketika ada.
Bahkan tidak tahu kenapa ada persamaan antara dengan air hujan, air hujan yang selalu di butuhkan ketika awan sudah tidak bisa membendung air kala itu. Ketika bumi sudah berlarut-larut di sinari oleh sang matahari, ketika semua orang mengeluh kapan hujan akan datang supaya bumi ini tidak selalu merta panas akibat sang matahari yang begitu menyoroti bumi ini. Tapi yang aku tahu tidak semua menyukai hujan ketika mereka datang, mereka yang selalu mengeluh "Kenapa Hujan mulu sih?!". "Kapan Hujan ini akan berhenti?! Jadi aku bisa melanjutkan aktivitasku!" Bahkan aku sempat berpikir mengapa mereka tidak menyukai hujan? Apakah Hujan pengganggu di kehidupanmu? Apakah Hujan membuat hidupmu susah? Kenapa kau harus membenci Hujan, Bahkan air Hujan pun tidak membenci kalian wahai makhluk bumi.
Comments
Post a Comment